Teh hijau/ Green tea


Asalnya Timur-Selatan Asia, khususnya di perbatasan wilayah India, China, dan Myanmar. Teh tumbuh dibawah variasi kondisi dari daerah katulistiwa hingga lembab, temperatur iklim dari level laut hingga 2200m dengan julmlah maksimum dikisaran 18­-300C.

Teh hijau mengandung flavonoid, sebuah kelompok besar dari campuran polyphenolic dengan sifat antioksida. Flavonoid ditemukan dalam Teh hijau, catechin tersusun dari 30-50% dari berat daun teh kering. Ini termasuk epigallocatechin gallate, epicatechin, dan epicatechin gallate. Teh hijau juga mengandung flavonol, tannin, mineral, asam amino bebas, dan methylxanthine (kafein, theophylline, dan theobromine).

Daunnya digunakan segar atau terfermentasi untuk membuat teh. Tergantung apakah daunya terfermentasi, tehnya berwarna hitam atau hijau. Daun teh rasanya segar, manis, dan sangat mempengaruhi rasa kesegaran daun teh, keharuman dan warna air teh. Pengobatan tradisional Cina menggunakan teh hijau sebagai astringen.

Image from: https://pin.it/xhabkzii3kgosz
Nama umum                   : Green tea (English), Teh hijau (Indonesia)

Spesies Tumbuhan       : Camellia sinensis Kuntze

Family                               : Cameliaceae

Material Tumbuhan      : Folium








 


Diterjemahkan dari Natura Laboratoria Prima pt.

Komentar

Postingan Populer